Pertama Buka Sekolah! Boalemo Dihebohkan Bocah Tergantung di Jendela Sekolah

BOALEMO, (PN) – Desa Pentadu Timur Kecamatan Tilamuta, dihebohkan seorang bocah di Sekolah Dasar Kelas 4 yang sudah berumur 10 tahun meninggal dalam keadaan tergantung di Jendela Sekolah, Senin (29/3/2021).

Belum diketahui pasti penyebab bocah tersebut meninggal dunia, tetapi kondisi bocah laki-laki tersebut ditemukan sudah menggantung di sebuah jendela kelas di sekolah yaitu SDN 2 Tilamuta.

Orang tua dari bocah (FH) tersebut yaitu bapak Ikram Akase dan ibu Osin Tangahu sedang menangis histeris dan tidak bisa lagi berkata apa-apa begitu melihat anaknya dalam kondisi seperti itu.

Menurut informasi yang telah didapatkan PinoguNews, bahwa kejadian tersebut belum diketahui kronologinya, karena bocah ditemukan sudah meninggal dalam keadaan posisi tergantung di jendela dengan kerah baju tersangkut.

Dugaan warga setempat, bocah SD tersebut hendak keluar dari jendela sekolah, dan tas milik bocah berada di lantai tepat diposisi bawah kaki korban, saat ini pihak sekolah dan aparat kepolisian belum memberikan keterangan resmi.

“Setelah setengah jam sebelum kejadian, mamanya datang ke rumah tanyakan bahwa yang mana si korban belum pulang di rumah, jadi saya juga sudah panik soalnya sudah sore karena setahu saya dorang sudah pulang tadi setelah jam setengah satu, saya tutup pintu kelas karena saya sudah tidak ada siswa lagi, saya sudah atur buku-buku di dalam kelas yaitu tugas mereka lalu saya kunci kelas kemudian kembali ke Dewan Sekolah” jelas Lutfiah selalu guru kelas korban.

Tetapi sebelumnya guru kelas ‘Lutfiyah Alamri’ menyampaikan setelah siswa menyelesaikan tugas, silahkan tugasnya diletakkan di meja tapi posisi guru sedang duduk di depan kelas.

Selain itu Sekretaris Dinas Pendidikan Ramli A. Masi belum bisa menanggapi atas hal ini dan ia merasa kaget karena sebelumnya sering ditegaskan pengawasan terhadap siswa harus ada, kontrol siswa sampai pulang sehingganya orang tua bisa nyaman, akan tetapi kejadian ini guru sangat dinilai tak memperhatikan apa yang telah disampaikan.

“Analisa saya dalam mewujudkan itu, kita harus ada kontrol dan pengawasan dari guru, itu pesanan kita untuk turun kemarin, kemudian kita melihat kejadian seperti ini berarti kontrolnya guru-guru yang tidak secara langsung pengawasan ini tidak melekat” jelas Ramli A. Masi. (YH).

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar