Gorut, (PN) – Musda Golkar berlangsung dengan lancer memilh Marten Taha sebagai Ketua DPD Golkar Kota Gorontalo periode 2021-2026, secara aklamasi. Dan Merekomendasikan Ryan F Kono sebagai calon walikota gorontalo yang akan diusung oleh partai.
Pelaksanaan Musda yang berlangsung tanpa kendala ini, memang merupakan lanjutan, dari pelaksanaan Musda yang digelar pada November 2020 lalu.
Dalam Musda tahun lalu ini, tertunda karena, ada alasan yang harus dikonsultasikan dengan DPP Golkar, di antaranya terkait diskresi atau kebijakan khusus yang dikeluarkan oleh penggurus pusat, bagi Marten Taha yang akan maju sebagai ketua golkar untuk ketiga kalinya.
Ditambah lagi, Ryan F Kono yang SK Kepengurusannya bukan menjabat pengurus ditingkat kecamatan atau kota gorontalo, ditambah lagi SK tersebut sebagai calon pengurus, hanya sebagai pengurus tingkat provinsi, itupun belum genap lima tahun.
Tersiar kabar, bila Marten dan Ryan masing-masing berkeras untuk dapat maju, maka, yang berpeluang memimpin golkar kota adalah Meike Camaru.
Untuk itulah sidang Musda Golkar sempat tertunda hampir dua bulan ini, merupakan catatan sejarah bagi partai beringin kota.
Berbagai mediasi yang dibangun antara kubu Marten dan Ryan tak menemui titik terang, hingga akhirnya Ryan Kono, menentukan sikap sebelum Musda lanjutan yang digelar pada Sabtu (08/01/2021), untuk mundur.
Sikap legowo Ryan Kono ini tentu menuai analisa politik, betapa kita tentu ingat, sekaligus belajar dari pasangan Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo sebelumnya, harus berujung” pisah ranjang” dalam satu paket calon, bahkan mengalami tekanan dalam menjalankan roda pemerintahan, dan akhirnya berpisah, tak mencalonkan bersama lagi.
Sebut saja, Adhan Dambea dan Feriyanto Mayulu retak yang berakhir tragis harus rela pasangan Calon Walikota Adhan Dambea memiinang Calon Wakil Walikota Hendrawanto Hasan (PAket Da’i), sementara yang Wakil Walikota Feryanto Mayulu, maju sebagai Calon Walikotadengan meminang Abdurrahman Bachmid (Paket FB). Keduanya kalah berkompetisi dengan Calon Walikota Marten Taha dan Charles Budi Doku (Madu).
Setelah menjabat memasuki tahun ke tiga, Walikota Marten Taha dan Wakil Walikota Budi Doku, mulai renggang, jelang Musda Golkar Ke IV, dan Marten Taha terpilih sebagai Ketua DPD Golkar Kota Gorontalo.
Tak terhindar, CBD tak akur lagi dengan Marten Taha, serumah tapi tak seirama lagi, Walikota jalan ke kanan, sementara Wakil Walikotanya ke kiri. Puncaknya, Marten tak berpasangan lagi dengan CBD sebagai wakilnya, dalam Pilkada 2017 lalu.
Ryan Kono bisa jadi membaca peristiwa ini, dan tak mau berhadapan dengan Marten, selain senior dan gurunya, dalam politik, ia juga Walikota Gorontalo sampai 2024 nanti.
Musda Golkar 2021 memilih Marten Taha sebagai Ketua DPD Golkar Kota Gorontalo periode 2021-2026, juga merekomendasikan Ryan F Kono sebagai Calon Walikota Gorontalo, bersama kader lain, bakal diusung oleh partai, modal 5 kursi tanpa harus koalisi, tentu ini tantangan sekaligus peluang bagi Ryan, sekaligus Marten agar karir politiknya terus menanjak, bukan saling injak.(RM)
Penulis : Ridwan Mooduto
Komentar