Harumkan UNG healthcare Maroon Sukses Terverifikasi Kompetisi Microsoft

Gorontalo (PN) – Membawakan tema mengenai Healthcare, empat mahasiswa dari Fakultas Olahraga dan Kesehatan yang tergabung dalam tim Maroon Genius berhasil membawa inovasi terbarukan sukses terverifikasi kedalam case Microsoft. Lomba Mile Zero Project Competition digelar secara nasional dan diikuti oleh kurang lebih 500 mahasiswa dari seantero Nusantara secara daring pada 8 Desember 2020 hingga 10 Januari lalu.

Diselenggarakan oleh perusahaan Internasional seperti Microsoft, Schneider Electric Perancis, hingga Kemerinstek/BRIN dan ITB ini bisa dilahap habis-habisan oleh keempat mahasiswa semester 3 yang berasal dari UNG ini hingga melewati beragam tahap kompetitif.

Keempat Mahasiswa berprestasi itu diantaranya Hendrawan Dwikarunia Datukramat dari Jurusan Farmasi, Moh Reza Maulu Jurusan Keperawatan, dan Kevin Kurnia Katili bersama ST Auf Mujaniar dari jurusan Kesehatan Masyarakat.

“Begitu banyak serangkaian proses yang kami lalui dan elaborasikan dalam mempersiapkan lomba ini, baik riset, analisis substansi permasalahan, hingga membaca segala kompleksitas masalah yang ada, untuk kami temukan solusinya. Sebagai mahasiswa Kesehatan, kami merasa terpanggil untuk maju bersaing demi kampus maroon.” Jelas Hendrawan, yang juga merupakan Pendiri dan Ketua Tim Maroon Genius saat dihubungi media. Jumat (30/1) kemarin.

Dia melanjutkan, bahwa ide yang mereka bawa ialah ide harapannya bisa membawa perubahan bagi dunia kesehatan terutama dalam menurunkan Angka Kematian Ibu/AKI dan Stunting dengan proses digitalisasi dan menggunakan kecerdasan buatan.

“Selama proses riset dan pengembangan (R&D) dan brainstorming, kami memperoleh sebuah ide kolaboratif dan progresif dengan memindahkan ekosistem healthcare konvensional ke dalam dimensi teknologi dan jaringannya. Dengan membuat sebuah spektrum Artificial Intelligence, harapan kami ini bisa membantu menahan naiknya Angka Kematian Ibu/AKI hingga Stunting dengan impact efesiensi kerja dan scale up produktivitas kerja pelayanan yang tersistematis dan realtime” jawab Aan yang merupakan sapaan akrabnya.

Mereka telah melewati banyak tahapan dari pendaftaran, seleksi administrasi, training, seleksi paper, training bersama expert hingga verifikasi paper. Tentunya dalam mengikuti lomba besar yang diselenggarakan oleh perusahaan Internasional ini ada begitu banyak yang harus dipersiapkan baik tingginya IPK, kualitas ide dan inovasi serta bagaimana konten paper yang diajukan. Pemenang lomba ini akan mendapatkan total hadiah 30 juta rupiah, berpatisipasi dalam pemulihan nasional akibat pandemi, mendapatkan training eksklusif oleh Kemenristek/BRIN, Micrsosoft, dan Schneider Electric. Tak hanya yang juara saja, partisipan lomba yang beruntung akan mendapatkan benefit seperti Golden Ticket Schneider Go Green 2021, Startup Incubation Program oleh Kemenristek/BRIN, atau berkesempatan mengikuti Imagine Cup 2022 diselenggarakan langsung oleh Microsoft.

“Setelah ini kami akan melewati banyak agenda lagi, baik tahap klasifikasi tim mana yang akan mendapatkan pendanaan 30 juta tersebut. Kami masih banyak berharap lebih, namun menjadi salah satu tim yang bertahan hingga menjadikan idenya lolos terverifikasi Microsoft untuk study case Healthcare kami sudah sangat bangga, dan bersyukur.” ujar Hendrawan mahasiswa yang kemarin terpilih Juara 2 Nasional Duta Kampus SDGs

Indonesia 2020. “Untuk action artificial intelligence ini baik dari prototype hingga implementasi aplikasi ke publik memerlukan banyak anggaran yang tidak kecil, sehingganya kami sangat-sangat berharap pihak kampus dan/atau sponsor terkait bisa kolaboratif dalam memberhasilkan inovasi ini.” harapnya.

Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan Fakultas Olahraga Kesehatan Eddy Dharma saat ditemui awak media menjelaskan mensupport inovasi dan prestasi mahasiswa secara maksimal. “Kami dari Fakultas Olahraga dan Kesehatan, sangat mendukung penuh setiap mahasiswa yang bisa melahirkan prestasi dan inovasi, apalagi ini sudah bicara kelas Internasional, mereka sangat membutuhkan dukungan. Saya berharap pihak universitas bisa menyoroti dan membantu mereka.” jawab Eddy.

Hendrawan bersama rekan-rekannya Maroon Genius mengharapkan doa dan dukungan penuh dari segala pihak tentunya terutama pihak Kampus dalam menyukseskan ide ini, kemenangan persoalan akhir bagi mereka, namun semangat untuk menyukseskan ide ialah yang paling utama.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar