Gorontalo, (PN) – Hari ini kita memperingati hari Patriotik 23 Januari 1942-2021, harusnya gorontalo telah mencapai keemasan nya. Namun justru berbalik, kemiskinan dan Korupsi GORR lah menjadi hadiah special bagi daerah ini.
Fakta menunjukan, Gorontalo masih bertengger dalam 5 daerah termiskin, secara nasional, ditambah lagi ada kurang lebih 210 kasus korupsi dalam rentang waktu 10 tahun terakhir. Namun yang mencolok, dan mebelalak mata public, kasus korupsi GORR (Gorontalo outer ring road) yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, padahal, triliun rupiah sudah dikucurkan, untuk memenuhi hasrat membangun infrastruktur yang berbiaya besar, pemerintahan NKRI (Rusli Habibie-Idris Rahim).
“Harusnya daerah ini telah mencapai kemakmuran bagi seluruh rakyatnya, sangat disayangkan, akhir pemerintahan Gubernur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim, belum keluar dari kemiskinan,” kata Adhan Dambea, menitip pesan pada momen hari patriotik, yang akan diperiangati pada Sabtu (23 Januari 2020).
Bukan hanya kemiskinan, Adhan menilai, yang lebih mencengangkan, kemiskinan tersebut seolah menjadi teman sejati dengan korupsi yang menjadi perbincangan hangat, menyeret dua nama pejabat nomor 1 dan 2 provinsi gorontalo, dan pejabatnya memamerkan harta sementara rakyatnya mengencangkan perut, karena miskin.
“Kemiskinan belum selesai, dipenghujung masa jabatan mereka berdua Rusli Habibie dan Idris Rahim, seolah kebetulan mendapatkan hadiah berupa Skandal korupsi GORR, dengan kerugian sebesar 43,3 milyar. Anehnya, para pejabatnya mempertontonkan harta mewah, sementara rakyat menjerit dalam lingkar kemiskinan,” ujar Adhan Dambea.
Miris memang, sekiranya uang sejumlah itu diberikan kepada rakyat ekonomi lemah dengan daya beli rendah, makan ala kadarnya, berpa ribu jiwa yang akan menikmatinya. “Coba uang sebesar itu, yang nilai keruagian korupsi GORR awalnya 85 milyar, menjadi 43.3 milyar, pasti akan sangat menolong rakyat jelata,” ungkap Adhan.
Kesempatan ini, momen yang memiliki makna sejarah perjuangan tokoh besar gorontalo, tanpa pamrih dan pengorbanannya begitu nyata. Adhan berharap para Wakil Rakyat tergerak hatinya, untuk meminta Gubernur Gorontalo Rusli Habibie,mempertanggung-jawabkan seperti apa administrasi pemerintahan yang dijalankanya, sehingga skandal korupsi GORR dapat terjadi.
“Sayang seribu sayang, akhir masa jabatannya, mereka meninggalkan warisan peristiwa skandal korupsi GORR, yang bertolak belakang dengan nilai perjuangan Pahlawan Nasional Nani Wartabone,”pungkas Adhan.(PN)
Komentar