Era Pemerintahan Jokowi Dikritik BEM STIMIK Ichsan Gorontalo

Gorontalo, (PN) — Ada berbagai macam julukan di setiap era kepemimpinan presiden kita. Seperti Bapak Proklamator, Bapak Pembangunan, Bapak Tehknologi, Bapak Pluralisme, Ibu Wong Cilik, dan Bapak Pertahanan.

Pres BEM STMIK Ichsan Gorontalo, Wahyu Septiyadi Mayang menyampaikan bahwa kini dengan presiden yang sekarang ada yang mengatakan Bapak Perhutangan, mengapa demikian? Pertama kali cetak rekor tepat di awal tahun 2022 di era pemerintahan presiden jokowi hutang negara melonjak hingga 7000 an triliun. Akibatnya, dibulan maret ini Minyak, BBM, Pajak naik hingga hutang negara yang meroket sungguh luar biasa berkah di bulan ramadhan kali ini.

Jika dibandingkan dengan masa pemerintahan Presiden SBY tahun 2014 lalu, kata Wahyu hutang negara mencapai 2600 triliun, dan kini di pemerintahan Presiden Jokowi naik hingga 7000 triliun, apakah ini prestasi? Apakah masih aman dan bisa terkendali? Jelas tidak, keinginan untuk menjadi negara maju hanyalah mimpi.

“Sekarang negara ini sudah diselimuti oleh hutang yang dampaknya kini di rasakan oleh rakyat. Salah satunya dengan pajak yang resmi dinaikan menjadi 11% pada 1 April kemarin, tentu dengan kenaikan ini harga sejumlah barang dan kebutuhan masyarakat ikut naik,”

“Dulu waktu bapak kampanye berjanji akan mengendalikan hutang negara agar rasionya bisa di kendalikan dalam batas aman dan sesuai aturan tapi kenyataannya malah hutang membengkak di penghujung periode kedua,”ungkap Wahyu

Ditambah dengan wacana penundaan pemilu dan Presiden 3 periode yang tentu inkonstitusional, Wahyu menilai apakah ini hanya pengalihan isu saja ?

“Presiden Jokowi harus bertanggung jawab atas persoalan ini dengan cara mengeluarkan kebijakan untuk menangani pembengkakan hutang negara sekaligus mengembalikan kestabilan ekonomi nasional, karena hutang negara saat ini bisa di katakan stadium 4 dan seharusnya rakyat tahu persoalan ini,”pungkas Wahyu

Komentar