Capai Angka Terendah, Kota Gorontalo Berhasil Tekan Inflasi Dimasa Siklus Rawan

KOTA GORONTALO, (PN) — Angka inflasi Kota Gorontalo pada bulan April berhasil ditekan oleh pemerintah setempat, meski pada saat itu kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pokok meningkat drastis dalam menghadapi siklus rawan yakni puasa dan Idul Fitri.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, inflasi Kota Gorontalo pada April ada di angka 0,02 persen, angka paling rendah dibanding dengan kota-kota lain yang ada di pulau Sulawesi.

“Sesuai dengan data yang kami terima dari BPS Provinsi Gorontalo, angka inflasi pada bulan April di Kota Gorontalo ada diangka 0,02,” ucap Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kota Gorontalo, Kaima Kamaru ketika diwawancarai, Senin (8/5) melalui sambungan telepon aplikasi WhatsApp.

Menurutnya, inflasi di Kota Gorontalo berdampak besar pada inflasi Provinsi Gorontalo yang menjadi daerah dengan inflasi terendah ketiga setelah Sulawesi Barat dan Bangka Belitung, masing masing di angka 3,45 persen, 3,31 persen dan 2,96 persen.

“Yang menjadi indikator penilaian angka inflasi untuk provinsi itu kan daerah perkotaan,” ucap wanita yang lebih akrab disapa Leni itu.

Lantas apa saja intervensi yang dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo, hingga inflasi pada April hanya ada diangka 0,02 persen? Diungkapkan Leni, banyak hal yang dilakukan pihaknya dalam menekan inflasi di daerah. Diantaranya, melakukan kegiatan pangan murah, menyalurkan bantuan beras premium bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), rutin menggelar sidak terhadap harga jual bahan pokok baik di pasar tradisional, maupun di pasar modern.

“Pada bulan April itu juga pak wali bersama unsur Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kota Gorontalo terus mengintensifkan sidak di sejumlah distributor,” tambah Leni.

Pihaknya menargetkan mempertahankan, bahkan lebih menekan inflasi di Kota Gorontalo. Hal itu akan diwujudkan dengan cara memasifkan strategi 4K. Yaitu, Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi yang Efektif.

“Tidak hanya itu, kami juga saat ini sementara membangun kerjasama dengan daerah penghasil. Karena itu adalah hal yang paling inti. Insya Allah dalam waktu dekat, penandatanganan kerjasamanya segera dilaksanakan,” pungkas Leni.

Di tempat terpisah, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menyampaikan, turunnya inflasi di Kota Gorontalo jangan membuat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lengah. Sebaliknya, Marten menginstruksikan kepada jajarannya untuk lebih masif melakukan upaya-upaya yang selama ini dilaksanakan.

“Jangan sampai lengah. Inflasi ini layaknya Covid-19, kalau kita lengah kasus konfirmasi positifnya akan bertambah. Tapi, kalau kita memberikan perhatian serius, pasti akan terkendali kasus konfirmasinya,” kata Marten. (Adv/IH)

Komentar