Penyuluh dan Kader KB Kota Gorontalo Cetak Prestasi di Hari Keluarga Nasional

Sumsel, (PN) — Peringatan hari keluarga nasional ke 30 dipusatkan di kabupaten banyuwangi provinsi sumatera selatan, kamis 6/7/2023. seluruh kepada daerah diundang bersama kepala OPD terkait pada momentum tahunan tersebut, termasuk Walikota Gorontalo Marten Taha. kehadiran Marten turut memberikan apresiasi bagi penyuluh dan kader KB yang telah menyumbangkan prestasi bagi Kota Gorontalo

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan P3A Kota Gorontalo Eladona Oktamina Sidiki, menyebutkan kedua kader KB kota gorontalo itu yakni Aulia Rahman sebagai penyuluh Keluarga Berencana (KB) dari kecamatan Kota Barat dan Laila dari PPKBD kecamatan Dungigi sebagai kader pembina penyuluh keluarga berencana desa atau kelurahan atau kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP). kedua nama tersebut diumumkan bertepatan dengan peringatan puncak Harganas.

“Alhamdulillah Kota Gorontalo mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat atas keberhasilan penyuluh dan kader itu sendiri yang mempunyai dedikasi dan kinerja yang luar biasa” kata Eladona.

ia mengajak momentum Harganas dapat dijadikan penyemangat baru bagi semua stakeholder dalam upaya percepatan penanganan stunting secara terukur. apalagi lanjutnya Indonesia akan memasuki Bonus Demografi dalam beberapa tahun mendatang.

“Bonus demografi diperkirakan sekitar tahun 2030 – 2035. tentunya yang akan mendominasi penduduk diwiliyah Indonesa ini adalah para generasi muda. makanya perpres 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, bapak presiden sudah menargetkan bahwa untuk seluruh Indonesia turun mencapai 14%,” terang Eladona.

Eladona mengungkapkan dalam dua tahun terakhir, posisi angka stunting dikota gorontalo terus mengalami penurunan. Berdasarkan hasil survei SSGI menjelaskan bahwa ditahun 2022 terjadi penurunan signifikan yaitu 7.4 skala poin. angka prevalensi stunting turun menjadi 19.1 persen dari 26.5 persen. hasil itu di katakan eladona diperoleh dengan melakukan beberapa upaya.

“Penanganan yang dilakukan ada dua yaitu secara melalui intervensi gizi dan secara sensitif melalui intevensi masalah lingkungan, perubahan pola hidup masyarakat yang terutama kepada keluarga sasaran yaitu para calon pengantin. Mereka diberikan edukasi, pendampingan lewat program pemerintah kota yang namanya tancap nikah. kepada ibu hamil atau ibu yang memiliki batita maupun balita dilakukan diberikan bantuan asupan gizi yang memadai,” jelasnya.

 

Eladona berharap sesuai dengan tema Harganas tahun ini yaitu “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju”, seluruh lapisan baik pemerintah, akdemisi, media massa, maupun masyarakat dapat terus berperan, berkolaborasi, bersinergi, dan bersatu padu untuk terus menggalakan beragam upaya dan program untuk pencegahan dan penurunan angka stunting khususnya di Kota Gorontalo. (Adv/IH)

Komentar