Limboto, PinoguNews.ID — Aksi demo oleh Aliansi Gerakan Pemuda, Mahasiswa dan Rakyat Peduli Keadilan Provinsi Gorontalo, terkait dengan berbagai permasalahan yang terjadi di Kabupaten Gorontalo.
Aliansi ini menuntut penyelesaian berbagai persialan yang mengemuka, dan menjadi perhatian publik, agar secepatnya. Agar masyarakat mendapatkan kepastian.
“Kami datang kesini untuk mengklarifikasi terkait dengan penangkapan emas di bandara Jalaludin sehingganya kami meminta pak Kejari untuk memberikan pernyataan berita di media bahwa kasus tersebut sudah berada di Kejari,” ujar Amin Suleman saat menyampaikan orasinya, selaku Koordinator lapangan, dalam aksi ini, pada Senin (27/11/2023).
Tak hanya itu, video yang mencatut bama pejabat Polda Gorontalo, masuk dalam daftar tuntutan massa agar pihak terkait memberikan penjelasan secara gamblang, sehingga terkesan tak ada yang ditutupi.
“Kami melakukan aksi jilid dua mempertanyakan meminta Kapolda Gorontalo, mengklarifikasi video 700 juta yang diduga untuk pimpinan mapolda gorontalo,”sambungnya lagi.
Sebelumnya, terkait dengan operasi penangkapan emas di Bandara Djalaludin Gorontalo, sempat disampaikan langsung okeh Kapolda Gorontalo, saat pertemuan dengan sejumlah pimpinan media dan wartawan.
Pihak Kejaksaan Negeri Limboto menyampaikan bahwa hingga kini penanganan perkara emas sudah sampai ditahap 2, namun masih dikembalikan ke penyidik kepolisian.
“Terkait perkara emas berkas telah masuk 18 September 2023 kemudian kejaksaan mengembalikan berkas tersebut karena belum lengkap,” kata Yesky Verlangga Wohon, SH Kasie Intel Kajari Limboto
“Semua kasus tuntutan masa aksi terkait penangkapan emas di bandara kemudian Pohuwato dan bongomeme sementara, serta video dugaan pejabat kapolda terima 700 juta, dalam proses penyelidikan dan penyidikan,” kata AKBP M Khalid Zulkarnaen, SIK., MH Kasubid V Krimsus Polda Gorontalo.
Usai melakukan aksi, puluhan massa langsung membubarkan secara tertib dan aman.(*)
Komentar