Demi Menjaga Kamtibmas, AMG Gelar FGD Tentang Prosedur Perizinan Tempat Hiburan

Kota Gorontalo, (PN) — Aliansi Mahasiswa Gorontalo melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan prosedur perizinan untuk kegiatan masyarakat dan tempat hiburan, Selasa (28/02).

FGD yang dilaksanakan di Eljie Hotel itu, turut dihadiri Kepala Sub Bidang Organisasi Sosial Kesbangpol Provinsi Gorontalo, Mohammad Rizal Tohopi, Kepala Sub-bagian Perencanaan dan Evaluasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, Ramiz Suleman, Perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Yuni Hadju, Wakil Supervisor (Wasor) TBC, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dolvi Sumarauw, dan Kanit 1 Disubbid 3 sosial dan Budaya Polda Gorontalo, AKP Muhlis Ambosaba.

Usai FGD tersebut, Kepala Sub Bidang Organisasi Sosial Kesbangpol, Mohammad Rizal Tohopi menilai, FGD ini merupakan kegiatan yang sangat berguna. Terlebih, dalam FGD ini tentang menjaga ketertiban dan keamanan kepada masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat baik bagi saya, terkait dengan perizinan kegiatan masyarakat dan tempat hiburan yang berkaitan dengan kita dalam menjaga ketertiban dan keamanan kepada masyarakat,” jelas Rizal

Terkait dengan izin keramaian dan lainnya, kata Rizal, masih tetap menjadi kewenangan pihak Kepolisian Republik Indonesia,

“Memang pertahanan dan keamanan itu kewenangan sepenuhnya mereka. Mungkin kita belajar dari penyelenggaran event kegiatan kemarin yang terjadi di Kanjuruhan Malang,” ujarnya

“Artinya dalam proses perizinan itu dilakukan berbasis resiko yang akan terjadi pada saat penyelenggaraan kegiatan, sehingga pihak pelaksana maupun pihak aparat keamanan bisa bersinergi dalam mengantisipasi terjadi kericuhan, apalagi yang berpotensi melukai bahkan menghilangkan nyawa masyarakat disekitar kita,” sambungnya

Untuk itu, Rizal pun berharpa, dalam diskusi ini bisa membuka wawasan kepada para peserta. Terlebih, semakin berjalannya waktu, proses birokrasi kini mengalami perbaikan terus menerus, salah satunya dalam perizinan ini.

“Ketika perizinan itu semakin mudah berarti birokrasi itu mengalami perbaikan, yang dahulunya kultur birokrasi itu kenapa di persulit dan kenapa di permudah, namun sekarang sudah berubah birokrasi itu harus mudah, harus pendek, dan tidak bertele – tele,” pungkas Rizal. (IH)

Komentar