Marten: Perhitungan Inventarisasi GRK Diharapkan Hasilkan Dokumen Rencana Aksi Iklim

Kota Gorontalo, (PN) — Walikota Gorontalo, Marten Taha menyampaikan bahwa Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC) merupakan Projec CRIC yang didanai oleh Uni Eropa dan dilaksanakan di 10 Kota percontohan di Indonesia telah menghasilkan serangkaian kegiatan antara lain penyusunan rencana aksi iklim.

Dimana, kata Marten setelah sebelumnya telah menyusun laporan kajian perkotaan untuk 10 kota, yang berfungsi sebagai dokumen dasar bagi Kota-kota untuk menganalisis isu-isu prioritas di tingkat makro dan strategis.

“Dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah jangka menengah Kota Gorontalo telah memuat program strategis yang mendukung program CRIC tersebut diantaranya program pengelolaan limbah dan persampahan, polusi udara, sistem peringatan dini untuk bencana terkait iklim, serta air dan sanitasi,”

“Kota Gorontalo sejak awal Projec CRIC ini hadir, telah fokus mengambil isu terkait air dan sanitasi, karena melihat kondisi geografis daerah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim,” ungkap Marten saat sambutannya pada pelatihan penyusunan konsep rencana aksi dan hasil perhitungan inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRC). Senin, (11/04)

Untuk itu melalui fasilitasi program CRIC berupa kegiatan pelatihan penyusunan rencana aksi iklim, Marten berharap dengan beberapa tahapan yang sudah dilewati, seperti pada tanggal sembilan dan sepuluh bulan agustus tahun dua ribu dua puluh satu, dilaksanakan pelatihan telah inventarisasi GRK pada aplikasi sign smart Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui zoom meeting.

“Hari ini merupakan pelatihan ketiga, yakni penyusunan konsep rencana aksi dan hasil perhitungan inventarisasi (GRK) yang diharapkan akhir dari pelatihan ini akan yang menghasilkan dokumen rencana aksi iklim / climate action,” tutupnya. (IH)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar