April 26, 2024

Kata Ryan Penguasaan IT, Modal Akuntan di Era Industri 4.0

Kota Gorontalo, (PN) — Wakil Walikota Gorontalo Ryan Kono mendorong para akuntan agar senantiasa mengupgrade pengetahuan terbaru yang sejalan dengan perkembangan zaman.

Apalagi kini, dunia telah berada era industri 4.0 dimana sejumlah pekerjaan berpotensi digantikan oleh robot atau mesin yang memiliki sistem artificial intelligence.

Hal ini diterangkan Ryan saat memberikan sambutan pada Seminar Nasional Optimalisasi Peran Akuntan dalam Menghadapi Global Distrubtion, Sabtu (12/11/2022).

Ketua Dewan Kehormatan HIPMI Provinsi Gorontalo itu menyebut, akuntan di era industri 4.0 harus menguasai informasi dan teknologi, menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat data dan analisis. “Maka akuntan harus mampu beradaptasi dengan teknologi dalam melakukan pekerjaannya,” ujar Ryan.

Ryan menyampaikan lima poin didalam disrubtion teknologi yang mempengaruhi akuntan di era revolusi industri. Pertama, soal Artificial Intelligence (AI). Teknologi AI sejatinya membawa dampak positif bagi pekerjaan di bidang akuntansi.

Tugas yang awalnya menyita banyak waktu, kini bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Bahkan, masalah kompleks dapat dituntaskan secara afektif.

Selanjutnya, teknologi blockchain. Teknologi ini membantu mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis.

“Dulu blockchain digunakan untuk sistem keamanan mata uang kripto. Selama beberapa tahun, blockchain terbukti mampu memberikan kenyamanan bertransaksi, karena itulah blockchain mulai dilirik industri keuangan konvensional,” katanya.

Yang tak kalah pentingya lagi, adalah connection convergen. Menurut Ryan, inovasi tersebut mengandalkan layanan internet dan broadband berkecepatan tinggi. Hasilnya, video call lewat berbagai perangkat semakin jernih dan tampak realistis.

“Dengan meningkatnya kualitas teknologi ini para akuntan bisa menjangkau klien dari tempat manapun, tanpa harus datang ke lokasi klien akuntan tetap bisa memberikan solusi efektif. Bahkan, akuntan dan klien mempunyai banyak waktu untuk berdiskusi,”

Poin keempat, lanjut Ryan, adalah teknologi big data analytics yang merupakan sebutan untuk data yang bergerak terlalu cepat, berkapasitas melebihi batasan normal, serta membutuhkan sistem terintegrasi untuk mengelolahnya.

Dimasa depan big data analytics menjadi alat pengambil keputusan utama bagi perusahaan, pengambil keputusan dilakukan dengan software terbaru, seperti hive dan pig. Oleh karena itu, akuntan profesional tidak perlu lagi menggunakan aplikasi sejenis excel sebagai alat analisis. Big analis data menjadi sumber baru data nonfinansial.

Untuk poin kelima kata Ryan, bertalian dengan teknologi mobile computing yang merupakan sistem komputasi yang bisa dipindahkan secara fisik, misalnya smartphone dan laptop. Terlebih seiring perkembangan teknologi, fungsi mobile computing tidak sekedar untuk berkomunikasi, tetapi juga alat bisnis.

“Sebagai contoh akuntansi kerap menggunakan mobile computing sebagai media penyedia jasa akuntansi. Menghadapi disrubtion teknologi, minimal akuntansi menguasai akuntansi dan teknologi seperti yang saya jelaskan tadi. Karena seberapa canggihnya teknologi, manusialah yang membuatnya,” ujar Ryan.

Komentar