HUT 21 Gorontalo Masih 5 Termiskin. Adhan : Nilai Merah, Selama 10 Tahun NKRI (Rusli-Idris)

Gorontalo, (PN) — Tak ada yang patut dibanggakan, ditengah memperingati HUT Ke – 21 Provinsi Gorontalo. Sebab, penilaiannya merah semua. Sementara,  tujuan pemekaran untuk kesejahteraan rakyat.

Penilaian tersebut dikemukakan oleh anggota Deprov, disela kegiatan paripurna DPRD Provinsi Gorontalo dalam memperingati pertambahan usia sebagai daerah otonom baru, pada 21 tahun lalu.

“Tak ada yang perlu dibanggakan, semua nilainya merah, setelah mekar dari Sulut, ” kata Adhan Dambea, Senin (06/12/2021).

Ukurannya, kemiskinan gorontalo tak mengalami penurunan yang berarti, sejak 10 tahun terakhir. Padahal alokasi anggaran dalam selama rentang waktu itu begitu besar.
“Sayang sejak kepemimpinan Rusli – Idris, puluhan triliun, tapi kemiskinan masih bertengger pada angka 15,6 persen berdasarkan rilis BPS tahun Ini, ” ungkap Adhan.

“Tepat tanggal 5 Desember 2021, tepat 21 tahun kita berpisah dari Sulut, dan motivasi harus berpisah dari Sulut dalam rangka meningkatkan kesejateraan rakyat,” Lanjut Adhan.

“Pada saat kita pisah dengan Sulut kemiskinan rakyat Gorontalo 32,12 persen, 10 tahun kemudian tepatnya tahun 2012 kemiskinan rakyat Gorontalo menjadi 17,22 persen, atau turun 14,9 persen,” tulisnya lagi.

Sementara Tahun 2021 ini 15,61 persen, atau selama 10 tahun terakhir hanya turun 1,61 persen, dan Gorontalo 5 besar termiskin,” sambungnya lagi.

Namun yang lebih memiriskan Gubernur daerah ini justru bertengger dalam daftar kepala daerah terkaya di Indonesia. “Dan alhamdulilah gubernur kita terkaya No 2 berdasarkan LHKPN, dan saya kira masayarakat Gorontalo berhak untuk mengevaluasi dalam rangka ulang tahun ke 21 tahun 2021,” bebernya.

Adhan optimis, usai berakhirmya pemerintahan NKRI (Rusli – Idris) , akan mampu melahirkan pemimpin yang memiliki komitmen membangun daerah. “Sabar saja, tak lama lagi kesempatan mereka akan selesai. Semoga Gubernur yang akan datang lebih peduli Gorontalo, ” pungkasnya. (MDG)

 

Komentar