Gagasan Rachmad Gobel untuk Gorontalo 2051

Oleh Andreas Ambesa
Tenaga Ahli Wakil Ketua DPR RI/Korinbang

BAGI Rachmad Gobel, Wakil Ketua DPR RI/Korinbang, membangun Provinsi Gorontalo yang merupakan daerah pemilihannya adalah suatu keharusan dan merupakan cita-cita lama sejak sebelum terjun ke dunia politik.

Cita-cita itu baru bisa terwujud sejak bergabung dengan Partai NasDem 2016 dan terpilih dalam Pemilihan Legislatif 2019 mewakili Provinsi Gorontalo. Sejak itu, semua kegiatan politik dia curahkan bagi rakyat dan provinsi yang dijuluki ‘Serambi Medinah’ di gerbang utara Indonesia itu.

Provinsi Gorontalo sebagai hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara pada 22 Desember 2000, merupakan wilayah yang subur dan memiliki sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan, terutama, peternakan, perikanan, kehutanan, perkebunan dan pariwisata. Namun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai data penduduk miskin di Indonesia untuk periode September 2020 menunjukkan, angka kemiskinan di Gorontalo mencapai 15,59%. Angka itu menjadikan Gorontalo berada di peringkat lima nasional di bawah Provinsi Papua yang menempati peringkat pertama provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi sejumlah 26,80%, disusul Papua Barat 21,70%, Nusa Tenggara Timur 21,21%, dan Provinsi Maluku 17,99%.

Ketika memberikan kata sambutan sekaligus membuka Training Of Trainers (ToT) bagi kader Partai NasDem Provinsi Gorontalo, di Kota Gorontalo, Selasa (12/10), RG, panggilan akrab Rachmad Gobel, kembali menggerakkan semangat jiwa para kader NasDem Gorontalo tentang gagasannya bagi pembangunan provinsi tersebut dalam waktu 30 tahun mendatang.

Menurut RG untuk membangun Gorontalo, dia memiliki gagasan yang lebih fokus pada tiga sector. Yakin sektor pertama, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan; kedua sector usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan sektor ketiga adalah pangan dan herbal.

RG yakin gagasan tiga sektor utama inilah yang akan membawa Provinsi Gorontalo ke luar dari kemiskinan.

“Saya yakin tiga sektor inilah yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi sekaligus mengatasi kemiskinan di Gorontalo jika kita serius mengatasinya,” kata Rachmad.

Rachmad Gobel kembali mengingatkan para kader dan pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Gorontalo, untuk bekerja keras dan berjuang sungguh-sungguh, agar di tahun 2051 Gorontalo dapat keluar dari kemiskinan. Dari provinsi termiskin kelima menjadi provinsi termakmur kelima di Indonesia.

Sementara itu Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, dalam pertemuannya dengan Rachmad Gobel, mengatakan tanah Gorontalo jauh lebih subur daripada tanah di Jawa. Mestinya bisa lebih maju, namun ada beberapa faktor yang dihadapi adalah pengelolaan tanahnya masih tradisional, padahal sudah ada teknologinya.

“Perlu adanya perluasan lahan dan koneksitas sehingga dapat mengatasi kemiskinan di Gorontalo,” kata Wimboh.

Ketua OJK mendukung gagasan RG tahun 2051 untuk fokus tiga sektor utama,

yakni sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan guna mengentaskan kemiskinan di Gorontalo. Menurut dia dengan tanah yang subur, lahan diperluas serta dukungan kepada petani dan nelayan dapat memberikan pekerjaan baru. Sehingga pengentasan kemiskinan dapat teratasi di Gorontalo.

Kepala OJK Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, Darwisman, mengatakan, Provinsi Gorontalo merupakan provinsi dengan berjuta kekayaan dan potensi.

“Rendahnya tingkat kesejahteraan dan kemajuan ekonomi Provinsi Gorontalo disebabkan karena belum terbentuknya ekosistem usaha yang baik secara terintegrasi dari hulu ke hilir,” kata Darwisman.

Oleh sebab itu, menurut Darwisman OJK segera mengambil langkah inisiatif untuk membantu pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat Gorontalo melalui empat langkah konkrit di antaranya adalah percepatan pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), di seluruh kabupaten/kota dan menyiapkan program-program konkret sesuai dengan potensi daerah masing-masing dan membangun ekosistem usaha dengan penerapan Value Chain Management dengan menetapkan Offtaker.

Melihat gagasan yang diuraikan Rachmad Gobel bagi kesejahteraan dan pembangunan Provinsi Gorontalo, dukungan berbagai lapisan masyarakat dan perbankan nasional serta pemanfaatan lahan subur yang dimiliki Provinsi Gorontalo, niscaya gagasan ini akan terwujud dan Gorontalo bukan lagi sebagai lima daerah termiskin namun menjadi lima daerah termakmur di Indonesia.

Apalagi tetangga terdekat Sulawesi Utara telah lama menargetkan diri menjadi pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasifik, Gorontalo pun harus menyiapkan diri dari hulu hingga hilir dengan penanganan yang integrated.(*)

Komentar